Harajuku juga merupakan pusat mode dunia. Banyak gaya Harajuku yang dipromosikan, baik di Jepang ataupun dunia internasional, melalui media seperti Kera, Tune, Gothic & Lolita Bible, dan FRUiTS. Banyak pula desainer terkemuka bermunculan dari Harajuku. Harajuku juga menginsipirasi rancangan banyak desainer di seluruh dunia.

Gaya busana dari para remaja ini jarang ada yang mengikuti satu gaya atau aliran tertentu. Biasanya mereka lebih banyak memadupadankan antara satu gaya dengan gaya lainnya. Kebanyakan dari mereka juga biasanya berkumpul di Jembatan Jingu, jembatan penyeberangan antara Harajuku ke Kuil Meiji.
Ada beberapa jenis aliran dari gaya Harajuku itu sendiri, antara lain adalah sebagai berikut:

1.    Visual Kei

Visual Kei lebih mengarah kepada gaya Harajuku yang mengikuti gaya artis rock Jepang (JRock). Ciri-ciri dari gaya ini adalah kostum yang rumit dan detail, gaya yang eksentrik atau aneh, tampilan dan rambut yang ditata sedemikian rupa, serta penggunaan make-up yang mencolok.

2.    Lolita
Lolita adalah gaya busana Jepang yang dipengaruhi oleh gaya Victorian serta busana periode Rococo (Late Baroque). Gaya ini mengadaptasi gaya boneka cantik dari Jepang dengan kulit putih pucat serta dandanan yang manis seperti boneka perempuan yang dijual di toko. Ciri-ciri yang banyak ditemui dari gaya Lolita adalah rok ataupun gaun panjang selutut dengan bentuk seperti cupcake (mengembang di bagian bawah), kaus kaki ataupun stoking selutut, hiasan kepala, serta baju dengan banyak renda. Lolita sendiri terdiri dari beberapa aliran gaya, misalnya Gothic Lolita, Sweet Lolita, Qi Lolita, Wa Lolita, dan masih banyak lagi.

3.    Decora & Kawaii
Decora atau “Decoration” adalah gaya Jepang yang bercirikan pakaian dan aksesoris dengan warna-warna cerah, pemakaian banyak jepit rambut dengan hiasan dan pita. Aksesoris lainnya yang biasa disertakan dalam gaya ini adalah boneka plasik ataupun boneka yang berbulu, serta perhiasan yang bisa menimbulkan bunyi ketika sang pemakai bergerak.
Sedangkan Kawaii, yang dalam Bahasa Jepang berarti cantik atau imut.Ciri-cirinya adalah baju dengan banyak kerutan, warna pastel atau warna-warna terang, penggunaan aksesoris, termasuk mainan atau boneka berukuran besar, serta tas yang menampilkan karakter anime.

4.    Ganguro
Cirinya adalah fashion dengan warna-warna cerah, rok mini, gelang, kalung, lipstick dengan warna putih, eye shadow, dan rambut yang di bleaching dengan warna abu, silver, orange, atau dicat warna putih, pirang, coklat gelap atau warna coklat yang sangat pucat, biasanya dilengkapi dengan jepit rambut berbentuk bunga sepatu. Ciri utama ganguro yang tidak kalah penting adalah warna kulit yang dibuat gelap seperti terbakar matahari, tapi bagian matanya menggunakan tata rias cerah menggunakan warna yang kontras.  Mereka biasanya mengenakan rok mini, platform shoes (sepatu hak tinggi-tebal; panjang sampai ke lutut) dan gelang-gelang besar dalam jumlah banyak, serta berbagai macam cincin dan kalung.

5.    Kogal
Kogal hampir sama dengan Ganguro. Gaya Kogal yang juga mirip dengan gaya Gongaru ini sering juga disebut gaya Kogyaru. Gadis Kogal terkenal dengan “memamerkan” seakan ingin memberitahu semua orang bahwa mereka sangat mapan melalui pakaian yang mereka gunakan, aksesoris, tas (misalnya menggunakan tas Louis Vuitton), selera musik, dan aktivitas sosial mereka sehari-hari. Sepatu boots bersol datar baik tinggi maupun rendah, rok supermini, make up supertebal, rambut warna-warni, kaus kaki tinggi yang mencapai atas lutut, sampai aksesori besar adalah peralatan yang dibutuhkan jika ingin bergaya Kogal atau Kogyaru.

6.    Cosplay
Cosplay, singkatan dari Costume Player (dalam Bahasa Jepang diucapkan sebagai “Kosupure”), merupakan suatu wadah yang disiapkan bagi kelompok-kelompok yang ingin berekpsresi melalui media busana. Ideologi cosplay adalah menampilkan identitas saduran melalui busana, memiliki tema, dan akrab dengan budaya konsumerisme. Jika di Harajuku, gaya ini merupakan wujud kecintaan para penggemarnya terhadap tokoh-tokoh kartun tertentu, yang divisualkan dalam busana dan asesorisyang digunakan.

7.    Elegant Gothic Aristrocrat (EGA)
Pakaiannya terbatas pada warna hitam, putih, dan warna-warna gelap lain. Kesan paling utama dapat dilihat dari kemewahan serta kesederhanaan di mana baju bermotif garis biasanya sederhana dan ketat, dengan celana atau rok panjang. Dengan demikian gaya EGA sangat kontras dengan gaya Lolita. Tetapi tetap saja make-up yang gelap dan tebal juga dipakai di dalam kedua gaya tersebut.

8.    Wamono
Yaitu gaya memadukan antara busana barat dengan gaya tradisional jepang. Contohnya perpaduan antara Kimono dan gaya gotic.