Sebelum menuju Bahasa Jepang, kita berkenalan dulu dengan Bahasa Jepang.. Yosh!! ^o^
Pada minggu kemarin kita sudah belajar tentang sapaan dan ungkapan  yang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam Bahasa Jepang.
Seperti yang kita tahu, Bahasa Jepang termasuk ke dalam daftar bahasa tersulit di dunia. Ada yang mengatakan tersulit urutan ke-5, ke-4, bahkan ke-3, sugoi yo ne ^^. Hmm, tapi sesulit apapun itu, kalau kita belajar dengan gembira pasti akan Bahasa Jepang jadi sangat mudah.. hehe :D
Bahasa Jepang juga terkenal dengan keunikannya, khususnya dengan hurufnya yang ada beberapa macam, kemudian kalimatnya yang dibolak-balik (kadang membuat kepala agan2 pusing, ya kan? hehe). Nah berikut ini adalah ciri-ciri umum Bahasa Jepang...

1. Bahasa Jepang menganut sistem M.D (Menerangkan Diterangkan)
Berbeda dengan Bahasa Indonesia yang menggunakan sistem D.M (Diterangkan Menerangkan). Jadi dalam bahasa Jepang kata yang menerangkan terletak di depan kata yang diterangkan. Contohnya:
Utsukushii hana : bunga cantik/indah
Utsukushii = cantik
Hana = bunga

Watashi no okane : uang saya
Watashi = saya
Okane = uang
No = partikel yang menandakan kepemilikan

2. Kata benda dalam bahasa Jepang pada umumnya tidak mempunyai bentuk jamak
Misalnya kata ‘kuruma’ yang artinya ‘mobil’. Dalam bahasa Indonesia ‘mobil-mobil’ atau dalam bahasa Inggris menjadi ‘cars’, sedangkan dalam bahasa Jepang hanya ditulis ‘kuruma’ saja.

3. Terdapat perubahan bentuk dari kata kerja, kata sifat maupun kata bantu
Kata kerja dalam Bahasa Jepang mengalami perubahan sesuai kondisi maupun waktunya, misal:
saya makan >> watashi wa tabemasu
kemarin saya makan >> kinou watashi wa tebemashita
saya tidak makan >> watashi wa tabemasen
saya ingin makan >> watashi wa tabetai desu

........ cukup membuat pusing kepala yaa...hihi :D

Begitu juga kata sifat, misalnya:
Enak >> oishii
Tidak enak >> oishikunai
Tadi enak >> oishikatta
Yoss!!

4. Predikat terletak pada akhir kalimat (SOP)
Dalam Bahasa Jepang, kata kerja SELALU terletak di belakang kalimat. Kalau dalam Bahasa Indonesia, pola kalimatnya SPO, berbeda dengan Bahasa Jepang yang polanya SOP. Contoh:
Kira-kun minum teh >> Kira-kun wa ocha wo nomimasu
Ocha = teh
Nomimasu = minum

5. Untuk menyambung kata atau kalimat digunakan partikel, terdapat berbagai jenis. Seperti contoh di atas,
ocha wo nomimasu
‘wo’ di sini berfungsi untuk menyambungkan objek dengan kata kerjanya, atau sebagai penanda objek

Aku mencintaimu >> Anata ga suki
‘ga’ di sini berfungsi sebagai pengubung juga ^^

Selain wa dan ga, masih banyak lagi partikel lain, seperti mo, no, e, ni, dll.

6. Dalam Bahasa Jepang terdapat bentuk biasa dan bentuk sopan (seperti Bahasa Jawa),
Misalnya saat meminta maaf,
Kepada atasan : sumimase, moushiwake arimasen
Kepada teman yg sudah akrab : gomennasai, gomen

7. Menggunakan tiga huruf yang (mungkin) rumit
Kanji, Hiragana, dan Katakan... 
Kalau kanji teman-teman sudah pasti tahu ^^, misalnya 'Nihon' >> 日本
Dalam Bahasa Jepang, perbedaan hiragana dan katakana yaitu:
Hiragana : digunakan untuk kosakata yang berasal dari Jepang (asli Jepang)
Katakana : digunakan untuk kosakata yang berasal dari luar Jepang

nah bagaimana... unik kan Bahasa Jepang itu... hehe ^^
Mengenai huruf nanti akan saya jelaskan di lain kesempatan.. ^^ jika teman-teman ingin berdiskusi, silahkan berkunjung ke group NC :D
Jaa....



source :  NC Literatur By Admin Dewi