Harajuku (原宿) adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, wilayah Yamanote, distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. 
Lokasinya mencakup sekitar :




              

                                                                                                                   1. Meiji Jingū
                                2. Taman Yoyogi

3. Pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri)

                    4. Departement store Laforet
                                                                                                        5. Gimnasium Nasional Yoyogi

Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat. Kata Harajuku itu sendiri pada perkembangannya mengarah kepada suatu gaya berbusana yang diadopsi dari para remaja yang sering berkumpul di area tersebut. Sebetulnya sebutan “Harajuku” hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku. Saat ini harajuku menjadi sebuah trend gaya hidup,lifestyle yang identik dengan gaya anak muda jepang.

Harajuku sebenarnya diambil dari salah satu tempat terkenal di sepanjang jalan di sebuah stasiun di Jepang, tepatnya di Omotesando, Tokyo. tempat ini juga merupakan mode center di kota Tokyo sana. di sini terletak toko2 barang mode bermerek, seperti Gucci, Zara, dan toko mainan anak-anak paling terkenal di Jepang, Kiddieland. Omotesando sangat terkenal sebab menjadi tempat anak-anak muda berkumpul dan mengekspresikan diri mereka pada hari Minggu ketika jalan itu ditutup untuk kendaraan. Di sepanjang jalan kita bisa melihat kelompok- kelompok anak muda dalam dandanan kelompok mereka. Ada yang bergaya gotik, punk, bikers, dan sebagainya.

Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Bagi sebagian besar anak muda gaul, khususnya di kota-kota besar, kata yang satu ini tentunya sudah familier. Dandanan dengan mengecat rambut dan muka ala jepang ini sangat nge-tren di Indonesia. Biasanya para Harajuku ini pada nongkrong di pinggir2 jalan, terutama pada hari minggu atau hari libur, layaknya komunitas anak pang (punk). Ngobrol, ngerumpi, nyanyi2, jalan2 adalah kerjaan mereka. bandung dan jakarta menjadi pusat gaya ala jepang ini.

Cap negatif sering mampir kepada meraka, walaupun pada dasarnya Harajuku adalah sebuah komunitas pecinta mode Jepang, namun seperti yang kita ketahui, sebagai “orang Indonesia”, orang yang dandanannya serba aneh dan berantakan ya dicap sebagai anak aneh juga. negatif, narkoba, rokok, minuman, badung, nakal, kotor, berantakan, dan tidak baik.


NIHON CLUB Indonesia